Postnatal depression and stressful motherhood concept. Exhausted woman feeling headache, holding her little baby, suffering from sleepless nights and problems. Single mom take care of her baby alone
Jakarta

#HaiBunda, aku adalah seorang istri sekaligus Bunda dari satu anak laki-laki berusia 19 tahun. Semula kupikir kehidupanku sebagai ibu akan berjalan lancar seperti yang kulihat dari banyak ibu-ibu di sekelilingku.

Akan tetapi, jujur aku merasa agak kaget saat benar-benar menjalankannya. Ternyata menjadi seorang ibu itu sungguh melelahkan ya Bun.. menguras tenaga dan emosi..

Menjalani hari-hari kini, terkadang pikiranku melayang ke masa lalu saat masih remaja. Sungguh kontras, rasanya kala itu hidup terasa sungguh ringan jika dibandingkan sekarang.

Aku memang menanti-nanti menjadi seorang ibu sejak remaja. Aku kerap membayangkan betapa bahagianya bila punya bayi, lalu betapa asyiknya bermain dengan balita, dan mendampingi mereka hingga dewasa. Wah, pokoknya khayalanku terasa indah dan menyenangkan!

Ku pun kadang tak habis pikir, kenapa ya tidak ada sekolah untuk menjadi orang tua. Padahal semua itu sangat perlu dipelajari, mulai dari kehamilan, menyusui, hingga mengasuh anak. Dengan begitu, bukan hanya aku, Bunda-Bunda lain pun tak akan merasa kaget dan siap saat harus menjalani peran sebagai ibu dalam dunia nyata.

Namun, kita memang harus tetap menghadapi kenyataan ya Bun. Aku sadar semua ini harus disyukuri dan dijalani..

Setelah menjadi ibu, aku yang gemar bercerita ini pun bingung bisa berkeluh kesah dengan siapa. Rasanya ingin bercerita pada suami, tapi melihatnya tampak lelah usai bekerja membuatku enggan untuk melakukannya. Pada akhirnya, kupendam sendiri seluruh unek-unek di hati ini.

Suamiku tak menuntut aku untuk bekerja, karena itu aku pun memutuskan untuk berada di rumah sebagai ibu rumah tangga dan  membersamai hari-hari bersama anak.

Tak berlangsung lama, kini terkadang muncul keinginan untuk bekerja kembali karena memang ternyata kebutuhan rumah tangga terus saja meningkat, tak sepadan dengan pemasukan suamiku. Namun, aku belum bisa mempercayakan anakku diasuh oleh orang lain, keluarga ataupun pengasuh yang pastinya tidak kukenal.

Sampai saat ini pun, aku masih terus merasa galau Bun.. apakah bisa kembali bekerja atau tidak..

– Bunda R, Jakarta –

Mau berbagi cerita juga, Bun? Yuk cerita ke Bubun, kirimkan lewat email [email protected]. Cerita terbaik akan mendapat hadiah menarik dari HaiBunda.

(pri/pri)

Uncategorized

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes:

<a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>